Senin, 26 September 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Karena, tidak ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Di pihak lain untuk mengembangkan keberadaannya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena perilaku sosial suatu individu bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan individu, disisi lain masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga seorang individu dapat mengetahui apakah tindakan mereka benar atau salah.
Sebelum membahas tentang hubungan antara Individu, keluarga dan masyarakat terlebih dahulu kita mengetahui arti dari individu keluarga dan masyarakat itu terlebih dahulu. Apa itu individu masyarakat dan keluarga secara lebih mendalam sebelum membahas hubungan masing-masing.

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil..
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu lingkungan budaya tertentu. Pada tahap inilah seorang individu menawarkan eksistensinya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Menurut pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga. Sebagai istri, ibu juga mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh serta mendidik anak-anaknya, disamping itu juga ibu dapat  mencari nafkah tambahan. Anak-anak melaksanakan perannya di dalam keluarga sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Dalam pertumbuh kembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pribadi seorang anak. Keluarga yang mengajarkan disiplin dan tanggung jawab tinggi kepada anak-anaknya, maka anak akan memiliki pribadi yang sehat dan disiplin sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki aturan atau batasan-batasan perbuatan seperti tidak disiplin, tidak bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing, maka akan membentuk karakter seorang anak yang tidak sehat,sehingga sulit untuk diterima oleh masyarakat.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga hubungan dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan seorang anak menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan dengan baik sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat luas.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat masuk akal dan tidak salah, namun kurang tepat tujuannya, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman sekaligus perantara anak untuk menumpahkan perasaannya.

Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Sebagai contoh sederhana, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.,tidak disiplin dan tidak penuh dengan tanggung jawab. Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan merasa diakui oleh orang lain dan merasa dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal tersebut tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya.

Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.

Jadi kesimpulannya adalah individu merupakan komponen pembentuk dalam suatu keluarga, tidak aka nada sebuah keluarga apabila tidak ada seorang individu. Keluarga memiliki peranan paling besar dalam pembentukan seorang individu yang nantinya akan hidup di antara masyarakat luas, menentukan polah tingkah laku dan kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga. Apa yang di tanamkan oleh keluarga kepada seorang individu akan selalu menjadi acuan hidup seorang individu untuk selanjutnya. Membuat seorang individu memiliki nilai standar dalam kehidupan bermasyarakat. Dan selain itu lingkungan masyarakat juga mempengaruhi pola berfikir dan tingkah laku seorang individu.



Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah 3 aspek sosial yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada masyarakat dan kebudayaan jika tidak ada penduduk didalamnya. Oleh karena itu penduduk membutuhkan kebudayaan dan masyarakat,  di mana penduduk dapat bersosialisasi dengan baik satu sama lain. Selain itu, penduduk  membutuhkan kebudayaan sebagai perantara untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Sebelum membahas mengenai hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan, kita selidiki terlebih dahulu mengenai definisi atau pengertian masing-masing.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Kebudayaan, disini banyak sekali pengertian mengenai Kebudayaan itu sendiri, pendapat-pendapat tersebut pada dasarnya merujuk kepada satu maksud yang sama.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Lalu apa dan bagaimana hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan tersebut?. 
Sebagai contoh sederhana adalah lingkungan tempat tinggal kita, walaupun hanya dalam suatu lingkup yang kecil tetapi dapat kita jumpai banyak sekali individu yang berada disuatu tempat yang disebut penduduk. Masing-masing dari penduduk melakukan interaksi satu sama lain sehingga terbentuklah sebuah masyarakat dalam lingkungan tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk. Namun pada dasarnya masing-masing anggota masyarakat tersebut memiliki kebiasaan atau tata cara hidup yang berbeda satu sama lain yang disebut dengan kebudayaan. Sehingga kita dapat mengetahui hubungan dari kebudayaan dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu yang mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut. Namun dalam kasus yang berbeda, dimana manusia yang bermasyarakat akan timbul sebuah kebudayaan.
         Sebagai contoh lain yang dapat diambil adalah dalam satu lingkup RT ada banyak sekali keluarga, dari setiap keluarga tentunya memiliki perbedaan adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda satu sama lain. Seperti keluarga yang bersuku Jawa, Sunda,dan lainya memiliki perangai yang berbeda satu sama lain. Seperti dalam berbicara tentunya suku Jawa akan berbeda dengan suku Sunda maupun dengan suku yang lainnya. Perbedaan inilah yang dapat membedakan tingkahlaku didalam masyarakat. Adapun dapat juga hubungan kebudayaan itu sendiri dengan masyarakat dari cara atau kebiasaan masing-masing,diantaranya :

1. Segi cara : suatu perbuatan individu dengan individu lainnya dalam hubungan masyarakat
contoh : cara orang minum.
Tentunya setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktifitas, ini lah peran kebudayaan dalam suatu masyarakat itu sendiri.

2. kebiasaan : perbuatan yang dilakukan berulang ulang
contoh : menghormati orang yang lebih tua.
Dalam hal ini tentunya setiap induvidu menghormati orang yang lebih tua, tetapi cara masing-masing individu mempunyai cara dan kebiasaan yang tidak sama satu sama lain. Peran kebudayaan tersebut yang dapat kita lihat disini.

3. tata kelakuan : kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat yang diterima dalam mengatur  masyaraat itu

4. adat kebiasaan  : tata kelakuan yang kuat integrasinya dengan pola perikelakuan masyarakat.

Adapun kebudayaan dalam bermasyarakat dilihat dari aspek keagamaan.
Setiap agama memiliki kebudayaan masing-masing dalam melaksanakan ibadahnya. Hal ini juga dapat mengatur interaksi di dalam masyarakat. Disisi lain, masing-masing agama memiliki hari raya berbeda yang sudah turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Sebagai contoh ketika memasuki bulan puasa umat islam melaksanakan ibadah puasa, sedangkan umat non-muslim yang merupakan anggota dari masyarakat dapat melihat anggotanya melaksanakan ibadah puasa lalu menghormatinya, terjadi lah suatu interaksi yang berbeda yaitu saling menghargai satu sama lainnya, sama juga dengan perayaan hari raya dari agama yang berbeda. Itulah kebudayaan yang merupakan tolak ukur hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat.

jadi kesimpulannya adalah penduduk,masyarakat dan kebudayaan sangat melekat di kehidupan sehari-hari, sebagaimana kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan  dan kita hidup dari kebudayaan kita masing-masing

Sabtu, 24 September 2011

Album Terbaru Dream Theater - A Dramatic Turn of Events

A Dramatic Turn of Events adalah album studio kesebelas bagi Dream Theater, yang dirilis tanggal 13 September 2011 dibawah naungan label Roadrunner Records. Album baru Dream Theater ini berisi 9 lagu baru.

Resensi A Dramatic Turn of Events Dream Theater
A Dramatic Turn of Events

Judul : A Dramatic Turn of Events
Artis/Band : Dream Theater
Rilis : September 13, 2011
Genre : Progressive metal
Label : Roadrunner
Produser : John Petrucci






Dream Theater


Track List A Dramatic Turn of Events
1. On the Backs Of Angels (8:42)
2. Build Me Up, Break Me Down (6:59)
3. Lost Not Forgotten (10:11)
4. This Is The Life (6:57)
5. Bridges In The Sky (11:01)
6. Outcry (11:24)
7. Far From Heaven (3:56)
8. Breaking All Illusions (12:25)
9. Beneath The Surface (5:26)

Download Link : http://www.indowebster.com/download/files/dream_theater_a_dramatic_turn_of_events

Senin, 26 September 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Karena, tidak ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Di pihak lain untuk mengembangkan keberadaannya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena perilaku sosial suatu individu bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan individu, disisi lain masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga seorang individu dapat mengetahui apakah tindakan mereka benar atau salah.
Sebelum membahas tentang hubungan antara Individu, keluarga dan masyarakat terlebih dahulu kita mengetahui arti dari individu keluarga dan masyarakat itu terlebih dahulu. Apa itu individu masyarakat dan keluarga secara lebih mendalam sebelum membahas hubungan masing-masing.

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil..
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu lingkungan budaya tertentu. Pada tahap inilah seorang individu menawarkan eksistensinya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Menurut pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga. Sebagai istri, ibu juga mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh serta mendidik anak-anaknya, disamping itu juga ibu dapat  mencari nafkah tambahan. Anak-anak melaksanakan perannya di dalam keluarga sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Dalam pertumbuh kembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pribadi seorang anak. Keluarga yang mengajarkan disiplin dan tanggung jawab tinggi kepada anak-anaknya, maka anak akan memiliki pribadi yang sehat dan disiplin sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki aturan atau batasan-batasan perbuatan seperti tidak disiplin, tidak bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing, maka akan membentuk karakter seorang anak yang tidak sehat,sehingga sulit untuk diterima oleh masyarakat.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga hubungan dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan seorang anak menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan dengan baik sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat luas.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat masuk akal dan tidak salah, namun kurang tepat tujuannya, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman sekaligus perantara anak untuk menumpahkan perasaannya.

Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Sebagai contoh sederhana, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.,tidak disiplin dan tidak penuh dengan tanggung jawab. Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan merasa diakui oleh orang lain dan merasa dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal tersebut tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya.

Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.

Jadi kesimpulannya adalah individu merupakan komponen pembentuk dalam suatu keluarga, tidak aka nada sebuah keluarga apabila tidak ada seorang individu. Keluarga memiliki peranan paling besar dalam pembentukan seorang individu yang nantinya akan hidup di antara masyarakat luas, menentukan polah tingkah laku dan kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga. Apa yang di tanamkan oleh keluarga kepada seorang individu akan selalu menjadi acuan hidup seorang individu untuk selanjutnya. Membuat seorang individu memiliki nilai standar dalam kehidupan bermasyarakat. Dan selain itu lingkungan masyarakat juga mempengaruhi pola berfikir dan tingkah laku seorang individu.



Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah 3 aspek sosial yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada masyarakat dan kebudayaan jika tidak ada penduduk didalamnya. Oleh karena itu penduduk membutuhkan kebudayaan dan masyarakat,  di mana penduduk dapat bersosialisasi dengan baik satu sama lain. Selain itu, penduduk  membutuhkan kebudayaan sebagai perantara untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Sebelum membahas mengenai hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan, kita selidiki terlebih dahulu mengenai definisi atau pengertian masing-masing.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Kebudayaan, disini banyak sekali pengertian mengenai Kebudayaan itu sendiri, pendapat-pendapat tersebut pada dasarnya merujuk kepada satu maksud yang sama.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Lalu apa dan bagaimana hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan tersebut?. 
Sebagai contoh sederhana adalah lingkungan tempat tinggal kita, walaupun hanya dalam suatu lingkup yang kecil tetapi dapat kita jumpai banyak sekali individu yang berada disuatu tempat yang disebut penduduk. Masing-masing dari penduduk melakukan interaksi satu sama lain sehingga terbentuklah sebuah masyarakat dalam lingkungan tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk. Namun pada dasarnya masing-masing anggota masyarakat tersebut memiliki kebiasaan atau tata cara hidup yang berbeda satu sama lain yang disebut dengan kebudayaan. Sehingga kita dapat mengetahui hubungan dari kebudayaan dalam kehidupan masyarakat adalah sesuatu yang mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut. Namun dalam kasus yang berbeda, dimana manusia yang bermasyarakat akan timbul sebuah kebudayaan.
         Sebagai contoh lain yang dapat diambil adalah dalam satu lingkup RT ada banyak sekali keluarga, dari setiap keluarga tentunya memiliki perbedaan adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda satu sama lain. Seperti keluarga yang bersuku Jawa, Sunda,dan lainya memiliki perangai yang berbeda satu sama lain. Seperti dalam berbicara tentunya suku Jawa akan berbeda dengan suku Sunda maupun dengan suku yang lainnya. Perbedaan inilah yang dapat membedakan tingkahlaku didalam masyarakat. Adapun dapat juga hubungan kebudayaan itu sendiri dengan masyarakat dari cara atau kebiasaan masing-masing,diantaranya :

1. Segi cara : suatu perbuatan individu dengan individu lainnya dalam hubungan masyarakat
contoh : cara orang minum.
Tentunya setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktifitas, ini lah peran kebudayaan dalam suatu masyarakat itu sendiri.

2. kebiasaan : perbuatan yang dilakukan berulang ulang
contoh : menghormati orang yang lebih tua.
Dalam hal ini tentunya setiap induvidu menghormati orang yang lebih tua, tetapi cara masing-masing individu mempunyai cara dan kebiasaan yang tidak sama satu sama lain. Peran kebudayaan tersebut yang dapat kita lihat disini.

3. tata kelakuan : kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat yang diterima dalam mengatur  masyaraat itu

4. adat kebiasaan  : tata kelakuan yang kuat integrasinya dengan pola perikelakuan masyarakat.

Adapun kebudayaan dalam bermasyarakat dilihat dari aspek keagamaan.
Setiap agama memiliki kebudayaan masing-masing dalam melaksanakan ibadahnya. Hal ini juga dapat mengatur interaksi di dalam masyarakat. Disisi lain, masing-masing agama memiliki hari raya berbeda yang sudah turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Sebagai contoh ketika memasuki bulan puasa umat islam melaksanakan ibadah puasa, sedangkan umat non-muslim yang merupakan anggota dari masyarakat dapat melihat anggotanya melaksanakan ibadah puasa lalu menghormatinya, terjadi lah suatu interaksi yang berbeda yaitu saling menghargai satu sama lainnya, sama juga dengan perayaan hari raya dari agama yang berbeda. Itulah kebudayaan yang merupakan tolak ukur hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat.

jadi kesimpulannya adalah penduduk,masyarakat dan kebudayaan sangat melekat di kehidupan sehari-hari, sebagaimana kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan  dan kita hidup dari kebudayaan kita masing-masing

Sabtu, 24 September 2011

Album Terbaru Dream Theater - A Dramatic Turn of Events

A Dramatic Turn of Events adalah album studio kesebelas bagi Dream Theater, yang dirilis tanggal 13 September 2011 dibawah naungan label Roadrunner Records. Album baru Dream Theater ini berisi 9 lagu baru.

Resensi A Dramatic Turn of Events Dream Theater
A Dramatic Turn of Events

Judul : A Dramatic Turn of Events
Artis/Band : Dream Theater
Rilis : September 13, 2011
Genre : Progressive metal
Label : Roadrunner
Produser : John Petrucci






Dream Theater


Track List A Dramatic Turn of Events
1. On the Backs Of Angels (8:42)
2. Build Me Up, Break Me Down (6:59)
3. Lost Not Forgotten (10:11)
4. This Is The Life (6:57)
5. Bridges In The Sky (11:01)
6. Outcry (11:24)
7. Far From Heaven (3:56)
8. Breaking All Illusions (12:25)
9. Beneath The Surface (5:26)

Download Link : http://www.indowebster.com/download/files/dream_theater_a_dramatic_turn_of_events