Senin, 26 September 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Karena, tidak ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Di pihak lain untuk mengembangkan keberadaannya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena perilaku sosial suatu individu bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan individu, disisi lain masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga seorang individu dapat mengetahui apakah tindakan mereka benar atau salah.
Sebelum membahas tentang hubungan antara Individu, keluarga dan masyarakat terlebih dahulu kita mengetahui arti dari individu keluarga dan masyarakat itu terlebih dahulu. Apa itu individu masyarakat dan keluarga secara lebih mendalam sebelum membahas hubungan masing-masing.

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil..
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu lingkungan budaya tertentu. Pada tahap inilah seorang individu menawarkan eksistensinya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Menurut pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga. Sebagai istri, ibu juga mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh serta mendidik anak-anaknya, disamping itu juga ibu dapat  mencari nafkah tambahan. Anak-anak melaksanakan perannya di dalam keluarga sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Dalam pertumbuh kembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pribadi seorang anak. Keluarga yang mengajarkan disiplin dan tanggung jawab tinggi kepada anak-anaknya, maka anak akan memiliki pribadi yang sehat dan disiplin sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki aturan atau batasan-batasan perbuatan seperti tidak disiplin, tidak bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing, maka akan membentuk karakter seorang anak yang tidak sehat,sehingga sulit untuk diterima oleh masyarakat.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga hubungan dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan seorang anak menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan dengan baik sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat luas.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat masuk akal dan tidak salah, namun kurang tepat tujuannya, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman sekaligus perantara anak untuk menumpahkan perasaannya.

Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Sebagai contoh sederhana, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.,tidak disiplin dan tidak penuh dengan tanggung jawab. Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan merasa diakui oleh orang lain dan merasa dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal tersebut tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya.

Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.

Jadi kesimpulannya adalah individu merupakan komponen pembentuk dalam suatu keluarga, tidak aka nada sebuah keluarga apabila tidak ada seorang individu. Keluarga memiliki peranan paling besar dalam pembentukan seorang individu yang nantinya akan hidup di antara masyarakat luas, menentukan polah tingkah laku dan kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga. Apa yang di tanamkan oleh keluarga kepada seorang individu akan selalu menjadi acuan hidup seorang individu untuk selanjutnya. Membuat seorang individu memiliki nilai standar dalam kehidupan bermasyarakat. Dan selain itu lingkungan masyarakat juga mempengaruhi pola berfikir dan tingkah laku seorang individu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 26 September 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Karena, tidak ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Di pihak lain untuk mengembangkan keberadaannya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena perilaku sosial suatu individu bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan individu, disisi lain masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga seorang individu dapat mengetahui apakah tindakan mereka benar atau salah.
Sebelum membahas tentang hubungan antara Individu, keluarga dan masyarakat terlebih dahulu kita mengetahui arti dari individu keluarga dan masyarakat itu terlebih dahulu. Apa itu individu masyarakat dan keluarga secara lebih mendalam sebelum membahas hubungan masing-masing.

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil..
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu lingkungan budaya tertentu. Pada tahap inilah seorang individu menawarkan eksistensinya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Menurut pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga. Sebagai istri, ibu juga mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh serta mendidik anak-anaknya, disamping itu juga ibu dapat  mencari nafkah tambahan. Anak-anak melaksanakan perannya di dalam keluarga sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Dalam pertumbuh kembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pribadi seorang anak. Keluarga yang mengajarkan disiplin dan tanggung jawab tinggi kepada anak-anaknya, maka anak akan memiliki pribadi yang sehat dan disiplin sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki aturan atau batasan-batasan perbuatan seperti tidak disiplin, tidak bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing, maka akan membentuk karakter seorang anak yang tidak sehat,sehingga sulit untuk diterima oleh masyarakat.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga hubungan dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan seorang anak menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan dengan baik sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat luas.
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat masuk akal dan tidak salah, namun kurang tepat tujuannya, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi teman sekaligus perantara anak untuk menumpahkan perasaannya.

Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Sebagai contoh sederhana, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.,tidak disiplin dan tidak penuh dengan tanggung jawab. Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan merasa diakui oleh orang lain dan merasa dilindungi oleh kelompoknya. Di mana hal tersebut tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya.

Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu.

Jadi kesimpulannya adalah individu merupakan komponen pembentuk dalam suatu keluarga, tidak aka nada sebuah keluarga apabila tidak ada seorang individu. Keluarga memiliki peranan paling besar dalam pembentukan seorang individu yang nantinya akan hidup di antara masyarakat luas, menentukan polah tingkah laku dan kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga. Apa yang di tanamkan oleh keluarga kepada seorang individu akan selalu menjadi acuan hidup seorang individu untuk selanjutnya. Membuat seorang individu memiliki nilai standar dalam kehidupan bermasyarakat. Dan selain itu lingkungan masyarakat juga mempengaruhi pola berfikir dan tingkah laku seorang individu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar