Selasa, 06 Maret 2012

Angklung Is Indonesia

    Dewasa ini banyak manusia yang membutuhkan sesuatu hal yang baru dan yang terpenting adalah memiliki kualitas yang baik, oleh karena itu tidak sedikit orang yang mencarinya hingga kebelahan bumi lain demi mendapatkan hal tersebut. Terutama kepada sesuatu yang berkaitan dengan Kebudayaan, tidak ada satupun tempat di bumi ini tanpa kebudayaan. Oleh karena itu bahwa menjadikannya ketertarikan tersendiri terhadap kebudayaan, mulai dari budaya lokal maupun yang sudah meliputi kebudayaan internasional, bahkan pada suatu lingkungan atau tempat tertentu dapat dijumpai dua kebudayaan yang berbeda. Kekayaan dari kebudayaan amatlah luas, dan tidak ada habisnya jika harus ditelusuri satu persatu. Hal tersebut lah yang menjadi daya tarik tersendiri seperti magnet yang menarik dengan amat kuat orang-orang diseluruh dunia untuk mengetahuinya.

    Di Indonesia, kita dapat menemukan banyak sekali beragam jenis kebudayaan. Indonesia kaya akan budaya-budaya yang amat menarik untuk diketahui bahkan kebudayaan nasional Indonesia dikenal oleh seluruh dunia. Hingga Indonesia menjadi salah satu tempat favorit sebagai kunjungan wisata karena keberagaman budayanya. Angklung, merupakan salah satu kebudayaan kesenian alat musik yang berasal dari Indonesia. Pada saat pentas, angklung dimainkan oleh banyak personil dan memainkannya secara bersamaan. Angklung terbuat dari bambu dimainkan dengan cara digoyangkan. Dengan begitu alat musik tersebut akan mengeluarkan bunyi yang sangat khas karena alat musik ini terbuat dari bambu. Bentuk angklung sendiri terdiri dari dua bilah bambu dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan tinggi rendahnya nada, terdapat satu pasang ukuran dalam satu angklung yaitu bambu yang berukuran besar untuk nada rendah dan bambu dalam ukuran lebih kecil untuk menghasilkan nada yang lebih tinggi.

     Angklung yang berkembang sekarang adalah angklung dalam nada diatonis, yakni angklung yang dikembangkan oleh seniman Daeng Soetigna. Karenanya, nama Daeng Soetigna untuk khazanah karawitan Sunda dikenap sebagai Bapak Angklung Diatonis Kromatis, yakni seniman yang merintis perubahan angklung bernada pentatonik (da-mi-na-ti-la-da, dalam laras Salendro) seperti yang berkembang di daerah Banten seperti Pandeglang dan Serang ke dalam nada diatonis. Di daerah Banten seni angklung pentatonik ini lebih dikenal dengan seni angklung gubrag, angklung sered, atau angklung buncis. Dalam perkembangan terakhir seni angklung (diatonis) menjadi seni yang cukup popular, dan memiliki tempat yang cukup baik di masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas. Seni ini dalam bentuk prakteknya berbentuk sebuah orkestra (antara 30 hingga 60 personil) yang biasa dikonsumsi oleh para pejabat pemerintahan atau dalam pernyambutan tamu kedinasan dari dalam dan luar negeri. Karenanya, tak heran jika seni ini termasuk salah satu seni yang kerap tampil di istana kenegaraan.

    Prestasi kesenian angklung sendiri sudah diakui oleh seluruh dunia, bahkan angklung dicatat sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO kebudayaan yang harus kita jaga dan lestarikan. Kita sebagai warga Indonesia haruslah bangga terhadap kebudayaan yang ada didalam negeri kita sendiri, karena Indonesia amatlah kaya akan kebudayaan yang membanggakan dan harus kita lestarikan agar seluruh orang di dunia ini dapat mengetahui betapa indahnya budaya Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 06 Maret 2012

Angklung Is Indonesia

    Dewasa ini banyak manusia yang membutuhkan sesuatu hal yang baru dan yang terpenting adalah memiliki kualitas yang baik, oleh karena itu tidak sedikit orang yang mencarinya hingga kebelahan bumi lain demi mendapatkan hal tersebut. Terutama kepada sesuatu yang berkaitan dengan Kebudayaan, tidak ada satupun tempat di bumi ini tanpa kebudayaan. Oleh karena itu bahwa menjadikannya ketertarikan tersendiri terhadap kebudayaan, mulai dari budaya lokal maupun yang sudah meliputi kebudayaan internasional, bahkan pada suatu lingkungan atau tempat tertentu dapat dijumpai dua kebudayaan yang berbeda. Kekayaan dari kebudayaan amatlah luas, dan tidak ada habisnya jika harus ditelusuri satu persatu. Hal tersebut lah yang menjadi daya tarik tersendiri seperti magnet yang menarik dengan amat kuat orang-orang diseluruh dunia untuk mengetahuinya.

    Di Indonesia, kita dapat menemukan banyak sekali beragam jenis kebudayaan. Indonesia kaya akan budaya-budaya yang amat menarik untuk diketahui bahkan kebudayaan nasional Indonesia dikenal oleh seluruh dunia. Hingga Indonesia menjadi salah satu tempat favorit sebagai kunjungan wisata karena keberagaman budayanya. Angklung, merupakan salah satu kebudayaan kesenian alat musik yang berasal dari Indonesia. Pada saat pentas, angklung dimainkan oleh banyak personil dan memainkannya secara bersamaan. Angklung terbuat dari bambu dimainkan dengan cara digoyangkan. Dengan begitu alat musik tersebut akan mengeluarkan bunyi yang sangat khas karena alat musik ini terbuat dari bambu. Bentuk angklung sendiri terdiri dari dua bilah bambu dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan tinggi rendahnya nada, terdapat satu pasang ukuran dalam satu angklung yaitu bambu yang berukuran besar untuk nada rendah dan bambu dalam ukuran lebih kecil untuk menghasilkan nada yang lebih tinggi.

     Angklung yang berkembang sekarang adalah angklung dalam nada diatonis, yakni angklung yang dikembangkan oleh seniman Daeng Soetigna. Karenanya, nama Daeng Soetigna untuk khazanah karawitan Sunda dikenap sebagai Bapak Angklung Diatonis Kromatis, yakni seniman yang merintis perubahan angklung bernada pentatonik (da-mi-na-ti-la-da, dalam laras Salendro) seperti yang berkembang di daerah Banten seperti Pandeglang dan Serang ke dalam nada diatonis. Di daerah Banten seni angklung pentatonik ini lebih dikenal dengan seni angklung gubrag, angklung sered, atau angklung buncis. Dalam perkembangan terakhir seni angklung (diatonis) menjadi seni yang cukup popular, dan memiliki tempat yang cukup baik di masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas. Seni ini dalam bentuk prakteknya berbentuk sebuah orkestra (antara 30 hingga 60 personil) yang biasa dikonsumsi oleh para pejabat pemerintahan atau dalam pernyambutan tamu kedinasan dari dalam dan luar negeri. Karenanya, tak heran jika seni ini termasuk salah satu seni yang kerap tampil di istana kenegaraan.

    Prestasi kesenian angklung sendiri sudah diakui oleh seluruh dunia, bahkan angklung dicatat sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO kebudayaan yang harus kita jaga dan lestarikan. Kita sebagai warga Indonesia haruslah bangga terhadap kebudayaan yang ada didalam negeri kita sendiri, karena Indonesia amatlah kaya akan kebudayaan yang membanggakan dan harus kita lestarikan agar seluruh orang di dunia ini dapat mengetahui betapa indahnya budaya Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar