Masih Lagi Ibu
Pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpahat di hati
pasir berpindah pantai masih disitu
waktu berubah kasihku masih padamu
Kesudahan hidup kematian yang pasti
pemergian yang kutangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
ada tugas belum selesai
ada hajar belum tertunai
ada budi belum dibalas
bagai hutang yang belum dilunasi
terlalu banyak yang kuterima
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dibagi
Nostalgia bersamamu kubiarkan segar
suka duka ingin kulalui bersama
kau cemas membalut lukaku dilutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kau memujuk
kasihmu menemaniku pada saatku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
masih ibu dipermata hatiku
KHADIJAH HASHIM
Taman Tun DR.Ismail, Kuala Lumpur
Sumber :
http://www.anneahira.com/puisi/puisi-ibu.htm
Kasih anak sepanjang galah, Kasih Ibu sepanjang Masa.
Itu lah kalimat yang dapat mengambarkan betapa besarnya cinta kasih oleh seorang ibu kepada anaknya, dalam kedaaan suka maupun duka ibu selalu menemani kita selalu berada disisi kita.
Pada Puisi Masih Lagi Ibu, penulis merasakan rindu yang amat sangat dan perasaan yang sangat mencintai ibu nya, bahkan hingga kepergian ibu nya perasaan itu terus lah ada didalam hatinya, meski waktu telah berlalu kasih nya masih untuk ibunya.
Penyair juga merasakan banyak penyesalan akan banyak hal yang masih belum dapat terwujud ketika sang ibu masih hidup, untuk membalas budi dan kebaikan kepada sang ibu, untuk membahagiakan sang ibu di saat masih hidup, namun semua sudah tidak berarti karena sang ibu telah pergi untuk selamannya, hingga segala yang telah dicapai tidak dapat dibagi kepada sang ibu tercinta.
pada bagian terakhir dari puisi penulis kembali bernostalgia dengan kenangan-kenangan yang sangat indah sewaktu bersama sang ibu, dapat terasa betapa besarnya cinta kasih seorang ibu terhadap anak nya ketika kita sedang sakit, ibu dengan cemas memperhatikan diri kita dan merawat kita sebagai anak penuh dengan cinta kasih. Hingga penyair merasa terbawa kembali kemasa dimana semua hal-hal bahagia dirasakan bersama ibunya, mengingat kembali kenangan-kenangan indah yang telah dilalui bersama.
Meskipun kita memiliki sesuatu yang amat indah dan sangat berharga nilainya, tetap sosok ibu dan cinta kasihnya tetap yang paling indah dan sangat berharga didunia ini.
BOHONG...
BalasHapus